Banyak Tentara Membelot, Junta Sandera Keluarga Mereka di Barak
Internasional| 14 April 2021 | 01:45:58Banyak tentara Myanmar ingin membelot jika saja keluarganya tidak dikontrol ketat oleh junta.
Banyak tentara Myanmar ingin membelot jika saja keluarganya tidak dikontrol ketat oleh junta.
Kekejaman junta militer dikabarkan telah melampaui batas.
Empat tentara Myanmar tewas ketika pengunjuk rasa antikudeta melemparkan peledak ke dalam truk militer pada Minggu (4/4) sore di Kota Tamu, dekat perbatasan dengan India.
Peringatan ke-76 Hari Angkatan Bersenjata Myanmar pada Sabtu (27/3) ini diolok-olok sebagai 'hari paling aib'.
Militer Myanmar menembak bocah perempuan muslim Khin Myo Chit (7) saat ia berlari ketakutan menuju ke pangkuan ayahnya U Maung Ko Hashim Bai.
Marli (30) dan Vankung (29) baru sepekan menikah ketika militer Myanmar mengkudeta pemerintahan yang sah di bawah kepemimpinan Aung San Suu Kyi, 1 Februari lalu.
Apa yang dikhawatirkan polisi Myanmar yang memilih 'desersi' ke India akhirnya terjadi.
Matanya bulat-bening, ia masih sangat muda. Baru November 2020 lalu ia punya hak pilih dalam Pemilu Myanmar.
Situasi Myanmar di tengah kudeta militer makin membingungkan. Hari ini akun media sosial setempat viral dua unggahan yang saling bertentangan.
Au Non, pemuda etnis Mon, ikut gembira ketika junta militer membuka 'jam malam internet' pukul 09.00 waktu Myanmar.
Mya Thwe Thwe Khaing seharusnya merayakan ulang tahun ke-20, Kamis (11/2). Namun dua hari lalu sebuah peluru yang ditembakkan oleh polisi Myanmar menembus helm yang ia kenakan.
Rakyat Myanmar marah, kini mereka tidak peduli lagi dengan represi militer demi menuntut pembebasan Kanselir Aung San Suu Kyi.
Situasi Myanmar mencekam pasca militer menangkap Kanselir atau Penasihat Negara Aung San Suu Kyi, Presiden U Win Myint, dan para pemimpin sipil, pagi tadi.