Jokowi Banggakan Sudah Kantongi 426 Juta Dosis Vaksin
11 Februari 2021 | 16:50:22.jpg)
PUBLICANEWS, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan saat ini 215 negara berebut mendapatkan stok vaksin Covid-19. Ia menegaskan Indonesia beruntung telah mengantongi 426 juta dosis vaksin.
"Vaksin ini produsennya tidak banyak, tapi direbutkan oleh 215 negara, rebutan semuanya," ujar Jokowi saat dalam Pembukaan Munas Apeksi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (11/2).
Kepala Negara memastikan posisi Indonesia aman karena sudah mendapat komitmen 426 juta dosis vaksin sejak Agustus 2020. "Yang lain merebutkan mendapatkan vaksin. Kita sudah mendapatkan komitmen 426 juta, alhamdulillah," katanya.
Hingga saat ini sudah 3 juta vaksin didistribusikan ke daerah dan 12 juta dosis sedang dalam tahap produksi. Jokowi juga menguraikan vaksinasi bukan dasar orang per orang tetapi klaster atau kelompok.
"Kita ingin melakukan vaksinasi itu klaster, memagari sehingga tercapai kekebalan komunal, tercapai herd immunity," ujarnya.
Jokowi menginginkan vaksinasi diprioritaskan untuk masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas yang tinggi. Ia mencontohkan pedagang pasar, pekerja di sektor jasa, hingga karyawan mal. Mereka sering kali berhubungan dengan masyarakat.
Hingga Rabu kemarin, jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang sudah menjalani suntik vaksin sebanyak 969.546 orang. Sedangkan yang sudah disuntik dua kali mencapai 279.251 orang. Nakes yang menjadi target sebanyak 1.468.764 orang.
Pemerintah menargetkan vaksinasi antivirus Corona dilakukan terhadap 181.554.465 orang atau 70 persen dari total penduduk Indonesia. (feh)
"Vaksin ini produsennya tidak banyak, tapi direbutkan oleh 215 negara, rebutan semuanya," ujar Jokowi saat dalam Pembukaan Munas Apeksi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (11/2).
Kepala Negara memastikan posisi Indonesia aman karena sudah mendapat komitmen 426 juta dosis vaksin sejak Agustus 2020. "Yang lain merebutkan mendapatkan vaksin. Kita sudah mendapatkan komitmen 426 juta, alhamdulillah," katanya.
Hingga saat ini sudah 3 juta vaksin didistribusikan ke daerah dan 12 juta dosis sedang dalam tahap produksi. Jokowi juga menguraikan vaksinasi bukan dasar orang per orang tetapi klaster atau kelompok.
"Kita ingin melakukan vaksinasi itu klaster, memagari sehingga tercapai kekebalan komunal, tercapai herd immunity," ujarnya.
Jokowi menginginkan vaksinasi diprioritaskan untuk masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas yang tinggi. Ia mencontohkan pedagang pasar, pekerja di sektor jasa, hingga karyawan mal. Mereka sering kali berhubungan dengan masyarakat.
Hingga Rabu kemarin, jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang sudah menjalani suntik vaksin sebanyak 969.546 orang. Sedangkan yang sudah disuntik dua kali mencapai 279.251 orang. Nakes yang menjadi target sebanyak 1.468.764 orang.
Pemerintah menargetkan vaksinasi antivirus Corona dilakukan terhadap 181.554.465 orang atau 70 persen dari total penduduk Indonesia. (feh)
Komentar(0)
Tidak ada komentar pada artikel ini